BISNIS TIKET PESAWAT ONLINEBISNIS TIKET PESAWAT ONLINE
Direkomendasikan bagi Anda yang ingin memiliki dan mengelola bisnis penjualan tiket pesawat secara online, murah, mudah, cepat, dan aman. KLIK DISINI untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

KOLEKSI WALLPAPER FOTO PESAWAT TERBANG :


virus computer itu sudah pensiun

virus computer itu sudah pensiun. Info sangat penting tentang virus computer itu sudah pensiun. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai virus computer itu sudah pensiun

virus computer itu sudah pensiun
Hari ini rasanya saya sedang mengalami hari yang kurang bagus. Gambar Kartun Itu dimulai saat saya sudah bersiap berangkat ke kantor tadi pagi. Selesai sarapan dan merapikan diri, saya segera menuju tempat sepeda motor diparkirkan. Sepeda motor itu sudah berdiri menunggu dengan standard dua. Kalau standard-nya tidak dipasang, pasti sudah ambruk dari kemarin. Tanpa menaikkan lagi standardnya, saya langsung duduk pada jok sepeda motor lalu saya dorong ke depan sehingga standard naik dengan sendirinya. Lho…, sepeda motor ini menjadi lebih rendah? Saya melongok kebawah, dan….saya lihat roda belakang dalam keadaan kempes. Kempes total. Halah….. Saya pastikan roda itu mengalami kebocoran, bukan kurang angin. Tanpa fikir panjang lagi, segera saya bawa sepeda motor itu ke bengkel yang berlokasi tidak jauh dari rumah. Bengkel itu sudah dibuka dan saya lihat ada sepeda motor lain yang sedang ditambal ban dalamnya. Pemilik sepeda motor sedang duduk menunggu. Wah…, senasib nih. Berhubung khawatir nanti terlalu lama menunggu, saya titip sepeda motor saya di bengkel itu. Saya bilang ganti ban dalam yang baru saja, sebab seingat saya ban dalam roda belakang itu sudah pernah 2 kali ditambal sebelumnya. Setelah itu saya segera mencegat teman yang kebetulan melintas dengan sepeda motor juga dan saya pun ikut nebeng berangkat ke kantor. Aman. Memang saya cukup kerepotan kalau sepeda motor itu sedang dalam masalah. Mobilitas jadi terganggu. Mau pakai mobil kantor, tuh mobil ndak pernah nganggur. Ya sudah acara kesana-kesini dalam rangka kerja terpaksa ditunda dalam waktu sekitar 2 jam. Saat saya perkirakan proses penambalannya sudah selesai, saya mengajak Tomy yang kebetulan sedang berada di kantor untuk mengantarkan saya ke bengkel tadi. Dan dalam waktu kurang dari 7 menit, kami sudah sampai di depan bengkel. Sepertinya ban dalam roda belakang sepeda motor saya sudah selesai ditambal. "Maaf mas, tadi saya lupa memberi tahu anak buah saya untuk mengganti ban dalam yang baru. Jadi, cuma ditambal saja bagian yang bocor itu. Ada 2 tambalan", jawab si pemilik bengkel saat saya menanyakan ongkosnya. Yah…, koq malah ditambal sih. Beginilah jadinya kalau memperbaiki kendaraan di bengkel tanpa ditunggui. Kalau mau diganti lagi ban dalamnya, jelas saya harus menunggu lagi. Buang-buang waktu saja. Lagi pula sudah terlanjur ditambal. Ya sudah deh, saya bayar saja ongkosnya. Mudah-mudahan tambalannya bisa berusia lanjut. Sekarang cerita berlanjut pada siang hari, menjelang pukul 3 siang. Itu sudah sore atau masih siang ya? Adik saya menghubungi saya untuk minta tolong diambilkan surat pembelian rumah di Tarakan yang dititip pada speed boat regular yang sesuai jadwal akan tiba di dermaga jam 3 sore. Saya segera menuju dermaga, ngeeeng….. Sesampainya di dermaga, saya lihat seorang teman saya, beberapa orang berseragam Pemuda Pancasila dan beberapa orang aparat kecamatan berada di ruang tunggu. Kelihatan lebih ramai dari pada biasanya. Ada apa nih? Tanya punya Tanya, mereka bilang sedang menjemput crew Jejak Petualang dari Trans7 yang kabarnya mau meliput keberadaan ikan pari. "Siapa saja crewnya?", saya iseng bertanya. Menurut seorang teman, ada Riyanti Jangkaru juga. Masa’ sih Riyanti masih jadi presenter Jejak Petualang itu? Rasanya cewek cantik yang namanya sempat jadi nama virus computer itu sudah pensiun dari Jejak Petualang. Saya tidak tahu pasti sebab saya memang jarang menonton tayangan yang cukup terkenal itu. Tidak lama kemudian speed boat berkasitas 40 orang penumpang itu sudah tiba dan merapat ke dermaga. Satu persatu saya amati para penumpang yang turun. Hingga akhirnya saya lihat sekelompok anak muda yang membawa beberapa kamera panggul, tripod, dan beberapa kotak yang pasti berisi peralatan shooting video. Bersama mereka tampak dua orang gadis manis dan ternyata tidak ada satu pun yang mirip Riyanti Jangkaru. Ya sudah deh, saya tidak jadi memotret mereka. Saya lakukan tujuan saya semula, mengambil dokumen pembelian rumah milik adik yang dititipkan pada crew speed boat. Nah…, sekarang cerita setelah sampai di rumah. Saya jadi teringat pada acara halal bihalal besok malam. Beberapa teman sudah mengajak untuk berangkat bareng-bareng ke tempat acara itu besok malam. Tadi siang undangannya sudah dibagi-bagikan. Setelah mandi sore, saya cari undangan itu dalam tas kerja. Saya aduk-aduk isi tas itu, lho…, udangannya koq ndak ada? Saya ambil lagi baju kerja yang sudah dimasukkan ke keranjang cucian. Saya periksa semua kantong baju dan kantong celana kerja itu. Tetap tidak ketemu. Saya terduduk dan mencoba mengingat dimana undangan itu saya simpan. Seingat saya, tadi siang sempat pergi ke bank untuk melakukan setoran. Sesampai di kantor, ada secarik kertas yang saya anggap saya gunakan untuk mencatat jumlah masing-masing pecahan mata uang kertas saat menghitung uang setoran itu.


Powered By : Blogger